Makanan Khas Lebaran di Tanah Pasundan

Makanan Khas Lebaran

Momen 10 hari terakhir di bulan Ramadan biasanya dipakai orang-orang untuk membuat makanan khas lebaran. Selain kue-kue kering yang dipersipkan untuk hari raya, semakin mendekati hari H, kue-kue kering berganti dipersiapkan dengan makanan-makanan untuk hari raya.

Setiap daerah biasanya mempunyai makanan khasnya masing-masing di hari raya Idul Fitri. Untuk wilayah pasundan sendiri, ada makanan-makanan yang sepertinya sama secara umum dengan wilayah-wilayah lainnya di Indonesia, ada juga makanan-makanan yang biasanya hanya kita temukan di daerah sunda saja.

Ini Dia Beberapa Makanan Khas Lebaran di Tanah Pasundan

Kue-kue kering

Ragam kue kering sepertinya sudah menjadi lumrah tidak hanya di daerah sunda, tetapi juga di seluruh Indonesia. Sepertinya belum lengkap rasanya lebaran tanpa adanya stoples-stoples berisi kue kering yang beragam.

Beberapa contoh kue kering yang biasanya ada di hari raya idul fitri seperti nastar, lidang kucing, putri salju, sagu keju, dan lain-lainnya. Di hari raya, stoples-stoples kue kering biasanya berjejer cantik di ruang tamu, siap menunggu keluarga dan para tetangga bersilaturahmi dan mencicipi kudapan khas lebaran ini

Opor Ayam

Opor ayam juga adalah jenis makanan khas lebaran yang umum ditemui di seluruh nusantara, tidak hanya di tanah sunda. Masakan berbahan utama ayam yang dimasak dengan kuah yang terbuat dari santan ini seakan menjadi signature dish di hari raya idul fitri.

Opor ayam biasanya dimakan dengan pelengkapnya ketupat, di beberapa daerah tanah sunda, ada juga yang menyandingkan opor ayam ini dengan ulen atau uli. Jika ketupat dan ulen tidak ada, nasi pun sudah sangat luar biasa menjadi pendamping opor ayam ini. 

Ketupat

Ketupat mempunyai sejarah dan filosofi yang luar biasa. Diambil dari kata lepat yang artinya lupa atau salah, ketupat berarti sebuah pengakuan dalam diri kita bahwa kita adalah makhluk sebagai tempatnya salah dan lupa.

Hari raya Idul fitri adalah momen untuk umat Islam bermuhasabah, mengakui diri sebagai insan yang banyak berdosa dalam kehidupan, baik yang terasa maupun tidak. Waktu yang tepat untuk berintrospeksi, karena sejatinya idul fitri adalah kembali ke dalam kesucian.

Ketupat adalah makanan khas lebaran yang banyak dikonsumsi oleh umat muslin di Indonesia. Keluarga-keluarga di berbagai daerah di Jawa Barat sendiri termasuk yang biasa mengonsumsi ketupat di hari raya, baik dengan membuat dan memasak sendiri maupun membeli jadi.

Ranginang dan Rangining

Ranginang dan rangining adalah dua sejoli yang biasanya ada di hari raya Idul Fitri. Keduanya adalah makanan yang digoreng dan mempunyai cita rasa gurih asin yang memang cocok untuk orang sunda.

Perbedaan ranginang dan rangining terletak pada bahan dasar utamanya. Ranginang terbuat dari beras ketan, sedangkan rangining terbuat dari beras biasa.

Perbedaan lainnya terletak pada rasanya. Jika rangining terrkenal dengan rasa gurih asinnya, renginang berrbeda, karena bisa dikreasikan rasanya oleh si pembuat dengan pilihan asin atau manis.

Ulen/Uli

Untuk penganan satu ini sepertinya menjadi salah satu ciri khas makanan khas lebaran di tanah sunda. Ulen atau uli adalah makanan yang terbuat dari beras ketan, dikukus, dilembutkan, kemudian dicetak. Setelah dicetak, ada yang memilih dikonsumsi langsung, ada juga yang dijemur terlebih dahulu.

Ulen dikonsumsi dengan cara digoreng terlebih dahulu, kemudian baru dimakan. Biasanya ulen dimakan untuk menemani opor ayam atau bebeye. Jika opor ayam atau bebeye tidak ada, ulen bisa dikonsumsi langsung dan rasanya tetap maknyus.

Bebeye

Bebeye biasanya ada di hari kedua atau ketiga setelah lebaran. bebeye sendiri adalah opor ayam atau olahan daging lainnya yang dihangatkan, biasanya ditambah sayuran-sayuran lainnya yang juga dihangatkan dari sisa-sisa lebaran hari pertama.

Mengonsumsi bebeye biasanya ditemani oleh ulen. Perpaduan keduanya menjadi ciri khas makanan lebaran di tanah pasundan.

***

Itu dia beberapa jenis makanan khas lebaran yang biasanya ada di tanah sunda. Beberapa ada yang mungkin sama dengan daerah lain di Indonesia, beberapa menjadi ciri khas dan hanya ada di tanah sunda.

Setiap daerah mempunyai ciri khasnya masing-masing, termasuk dalam hal makanan khas lebaran. Hal ini menandakan betapa kayanya budaya kulineri di tanah air Indonesia tercinta kita ini.

8 Komentar

  1. Ranginang samakah dengan rengginang Pak. Sepertinya sama ya. Kalau saya sukanya rengginang yang gurih, karena pecinta gurih-gurih. Hampir mirip sama di Jawa Timur ya.

    BalasHapus
  2. Duh baca ini pas jam maksi tapi lagi puasa tuh.. jadi ngebayangin makanannya, padahal ga ada fotonya hehe

    BalasHapus
  3. Baca opor ayam jam segini aku jadi laper. Sahur sekalian dehhh daripada ngiler.

    BalasHapus
  4. Selama ini walau dibuat dari beras biasa, aku nyebutnya rangginang. Ternyata beda ya. Next time nyebutnya ranggining deh.

    BalasHapus
  5. Sangat menyukai semua makanan yg ditulis di sini... nyam nyam nyam. Emang enak2 bgt makanan khas lebaran d pasundan tuh...

    BalasHapus
  6. baru tau ada ranggining, maksudnya namanya disebut ranggining hehe

    BalasHapus
  7. kecimpringna mana eta teu diserat kang regend..:D

    BalasHapus
    Balasan
    1. oh muhunnya Kang kalewat. Di Sukabumi mah Kicimpring teh disebatna Ennye, Kang

      Hapus
Lebih baru Lebih lama