Workshop Menulis Jurus Jitu Tembus Penerbit Mayor Gramedia

workshop menulis

Dinas Arsip dan Perpustakaan atau yang lebih dikenal dengan Diarpus Kabupaten Sukabumi mengadakan kerjasama dengan Gramedia untuk mengadakan workshop menulis dengan tema jurus jitu tembus penerbit mayor Gramedia. Acara ini diselenggarakan pada Kamis, 5 januari 2023 mulai jam 8 pagi sampai jam 3 sore d ruang audio visual Perpustakaan Kabupaten Sukabumi.

Jurus Jitu Tembus Penerbit Mayor Gramedia Ala Rintas

Acara workshop jurus jitu menembus penerbit mayor Gramedia ini diikiuti oleh 30 peserta, sesuai dengan kuota yang disediakan. Peserta yang hadir datang dari berbagai lapisan, mulai dari pelajar, mahasiswa, guru, dan juga pegiat literasi di Sukabumi. 

Kepala Diarpus Kabupaten Sukabumi dalam sambutan acaranya mengatakan bahwa ia senang dengan antusiasme masyarakat Sukabumi untuk mengikuti acara ini dan juga ragamnya latar belakang peserta yang mengikutinya mulai dari remaja, dewasa, bahkan beberapa sudah berusia lebih dari 50 tahun. Hal ini menandakan hal yang positif, bahwa giat literasi ini dapat diserap oleh berbagai kalangan, mulai dari latar belakang pekerjaan sampai usia.

Workshop ini diadakan juga sebagai bentuk kepedulian penulis yang juga menjadi narasumber di acara ini, yaitu Rintas, sosok penulis internal Gramedia yang berasal dari Sukabumi. Saat ini Teh Rintas adalah satu-satunya penulis yang berasal dari kabupaten Sukabumi yang dapat tembus di penerbit mayor Gramedia.

Mengenal Sosok Rintas, Narasumber Workshop 

rintas

Rintas adalah sebuah nama pena dari Rahmah Intassari, seorang penulis dari beberapa novel seperti Jomlo Return, Parameter, Love in Batam, dan juga My Coach My Prince. Saat ini Rintas bergabung dengan penerbit BIP atau Bhuana Ilmu Populer sebagai salah satu penerbit yang berada di bawah perusahaan Gramedia.

yang unik dari sosok penulis ini adalah, ternyata ia seorang dokter yang terjun ke dunia menulis. Tak salah memang ia menulis salah satu novelnya dengan judul Parameter, yang mengisahkan dinamika perjalanan para mahasiswa kedokteran yang diadaptasi dari kisah perjalanan hidupnya selama menjadi mahasiswa.

Dalam workshop yang juga dihadiri oleh manager Gramedia Sukabumi ini, Rintas membagikan pengalamannya bagaimana ia bisa menjadi bagian dari keluarga besar Gramedia, tak lupa ia juga memberikan tips-tips bagaimana tulisan para peserta workshop bisa dilirik editor dan juga tembus di penerbit sekelas Gramedia.

Tips Agar Tulisan Dilirik Penerbit Mayor

Setelah memberikan motivasi kepada para peserta workshop tentang perjalanan karirnya di kepenulisan, Teh Rintas memberikan beberapa tips agar tulisan dapat dilirik oleh editor penerbit dan menjadi bagian yang akan diterbitkan. berikut rangkuman beberapa tipsnya:

1. Mengenali Karakter Penerbit

Setiap penerbit mayor mempunyai identitas dan karakter masing-masing. Ada penerbit yang kental dengan religinya, ada penerbit yang berkonsentrasi pada tulisan-tulisan pop ala remaja, ada juga penerbit yang menerima segala jenis tulisan, fiksi maupun non fiksi.

Kita bisa belajar mengenali karakter penerbit dengan membaca beberapa buku yang diterbitkan oleh penerbit tersebut. Kenali karakter para penulis di penerbit tersebut tentang tema tulisannya sampai gaya bahasa yang digunakan.

2. Buat Naskah Yang Menarik Sedari Awal

Draf cerita yang bertela-tele dan cenderung membosankan di bab-bab awal pasti akan ditolak editor. Oleh karena itu, jangan ragu untuk langsung memantik konflik di awal-awal bab cerita.

Ketika mengajukan naskah kepada penerbit, buat cerita yang menarik dengan pengenalan masalah dari bab-bab awal, kemudian buatkan sinopsis semenarik mungkin untuk merangkum keseluruhan cerita.

3. Banyak Membaca dan Adaptasi Pengalaman di Sekitar Kita

Menulis dan membaca adalah 2 hal yang tak terpisahkan. Untuk menciptakan sebuah tulisan yang berkualitas, banyaklah mencari referensi dengan membaca tulisan para penulis-penulis ternama yang kemudian kita pelajari tulisannya.

Banyak hal menarik di sekitar kita yang dapat kita adaptasi menjadi sebuah cerita dalam buku, baik dari pengalaman pribadi atau kejadian-kejadian yang menimpa orang-orang terdekat kita. Perkaya tulisan dengan gaya sastrawi ala tulisan kita sendiri sampai akhirnya menjadi ciri khas tulisan kita.

Simpulan

Para peserta workshop menulis jurus jitu menembus penebit mayor Gramedia ini sangat antusias mengikuti seluruh rangkaian acara walau acara diadakan sampai waktu ashar tiba. Hal ini karena pembawaan narasumber yang tetap dapat menjaga semangat para peserta untuk mengikuti seluruh acara dari awal sampai akhir.

Salah satu peserta workshop, Noviyani, seorang guru SMP dan juga penulis. Salah satu karyanya adalah buku antologi Guru Madrasah, Bagja dan Berkah. Tak hanya mengikuti acara workshop dengan seksama, tetapi ia bertekad untuk berusaha untuk melanjutkan estafet menulis dengan ilmu-ilmu yang diberikan teh Rintas untuk dapat bergabung dengan Gramedia.

Untuk teman-teman yang juga bercita-cita untuk dapat menerbitkan buku di penerbit mayor, yuk tetap semangat untuk tetap berusaha menulis, belajar, dan terus mengupgrade ilmu dan tulisan kita agar sesuai dengan selera penerbit dan juga selera pasar yang akan menjadi pembaca setia kita.

2 Komentar

  1. wah, kalo ada workshop lagi aku pengen ikut :D

    BalasHapus
  2. Saya senang mengetahui adanya acara ini. Setelah budaya membaca digaungkan, kini saatnya menggaungkan budaya menulis.
    Menulis di blog juga salah satu cara menggalakkan budaya menulis. Dulu, anak saya pernah diwajibkan pihak sekolah untuk menulis artikel di blog.

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama